Suling adalah alat
musik dari keluarga alat musik tiup kayu. Suara
suling berciri lembut dan dapat dipadukan dengan alat musik lainnya
dengan baik.
Suling modern untuk para ahli umumnya terbuat dari perak, emas atau
campuran keduanya. Sedangkan suling untuk pelajar umumnya terbuat dari
nikel-perak, atau logam yang dilapisi perak.
Suling konser standar ditalakan di C dan mempunyai jangkauan nada 3
oktaf dimulai dari middle C. Akan tetapi, pada beberapa suling
untuk para ahli ada kunci tambahan untuk mencapai nada B di bawah middle
C. Ini berarti suling merupakan salah satu alat musik orkes yang
tinggi, hanya piccolo
yang lebih tinggi lagi dari suling. Piccolo adalah suling kecil
yang ditalakan satu oktaf lebih tinggi dari suling konser standar. Piccolo
juga umumnya digunakan dalam orkes.
Suling konser modern memiliki banyak pilihan. Thumb key B-flat
(diciptakan dan dirintis oleh Briccialdi)
standar. B foot joint, akan tetapi, adalah pilihan ekstra untuk
model menengah ke atas dan profesional.
Suling open-holed, juga biasa disebut French Flute (di
mana beberapa kunci memiliki lubang di tengahnya sehingga pemain harus
menutupnya dengan jarinya) umum pada pemain tingkat konser. Namun
beberapa pemain suling (terutama para pelajar, dan bahkan beberapa para
ahli) memilih closed-hole plateau key. Para pelajar umumnya
menggunakan penutup sementara untuk menutup lubang tersebut sampai
mereka berhasil menguasai penempatan jari yang sangat tepat.
Beberapa orang mempercayai bahwa kunci open-hole mampu
menghasilkan suara yang lebih keras dan lebih jelas pada nada-nada
rendah.
Suling konser pada sebelum Era Klasik (1750) memakai Suling Blok
(seperti gambar atas), sedangkan pada sebelum Era Romantis (Era Klasik
1750-1820) pakai Suling Albert (kayu hitam berlubang dan dilengkapi
klep), dan sejak Era Romantis (1820) memakai suling Boehm (kayu hitam
atau metal dilengkapi klep semua yang disebut juga suling Boehm, sistem
Carl Boehm), atau suling saja.
Khusus musik keroncong di Indonesia pada Era Stambul
(1880-1920) memakai suling Albert, dan pada Era Keroncong Abadi
(1920-1960) telah memakai suling Bohm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar